Kancil dan
Tikus
Di sebuah hutan, hiduplah
dua ekor kancil. Mereka bernama Kanca dan Manggut. Kedua ekor kancil itu
bersaudara. Manggut adalah kakak dari Kanca. Sebaliknya, Kanca adalah adik dari
Manggut. Walaupun mereka bersaudara, tetapi sifat mereka sangatlah berbeda. Kanca
rajin dan baik hati. Sedangkan Manggut pemalas dan suka menjahili teman.
Suatu hari Manggut
kelaparan. Tetapi Manggut malas mencari makan. Akhirnya Manggut
mencuri makanan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada Manggut di mana makanannya,
Manggut menjawab dicuri tikus.
mencuri makanan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada Manggut di mana makanannya,
Manggut menjawab dicuri tikus.
“Ah, mana mungkin dimakan
tikus!” kata Kanca. “Iya, kok! Masa sama kakaknya tidak percaya!” jawab Manggut
berbohong. Mulanya Kanca tidak percaya dengan omongan Manggut. Tetapi setelah
Manggut mengatakannya berkali-kali akhirnya Kanca percaya juga.
Kanca memanggil tikus ke
rumahnya.
“Tikus, apakah kamu mencuri makananku?” tanya Kanca pada tikus. “Ha? Mencuri? Berpikir saja aku belum pernah!” jawab tikus. “Ah, si tikus! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Kanca! Dia pasti berbohong,” kata Manggut
.”Ya, sudahlah! Tikus, sebagai gantinya ambilkan makanan di seberang sungai sana. Tadi aku juga mengambil makanan dari sana, kok!” kata Kanca mengakhiri percakapan.
“Tikus, apakah kamu mencuri makananku?” tanya Kanca pada tikus. “Ha? Mencuri? Berpikir saja aku belum pernah!” jawab tikus. “Ah, si tikus! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Kanca! Dia pasti berbohong,” kata Manggut
.”Ya, sudahlah! Tikus, sebagai gantinya ambilkan makanan di seberang sungai sana. Tadi aku juga mengambil makanan dari sana, kok!” kata Kanca mengakhiri percakapan.
Tikus berjalan ke tepi
sungai. Ia menaiki perahu kecil untuk menuju seberang sungai.
Sebenarnya tikus tahu kalau Manggut yang mencuri makanan. Sementara itu, di bagian
sungai yang lain, Manggut cepat-cepat menyeberangi sungai. Ia hendak memasang
perangkap tikus agar tikus terperangkap.
Sebenarnya tikus tahu kalau Manggut yang mencuri makanan. Sementara itu, di bagian
sungai yang lain, Manggut cepat-cepat menyeberangi sungai. Ia hendak memasang
perangkap tikus agar tikus terperangkap.
Ketika tikus hampir
mendekati seberang sungai, tikus melihat perangkap. Tikus yakin kalau perangkap
itu dipasang oleh Manggut. Tiba-tiba tikus mendapat ide. Tikus berpura-pura
tenggelam dalam sungai.
“Aaa… Manggut, tolong aku…!”
teriak tikus. Mendengar itu Manggut segera menolong tikus. Tikus meminta
Manggut mengantarkannya ke seberang sungai. Manggut tidak bisa berbuat apa-apa.
Ia mengantarkan tikus ke seberang sungai.
Sesampai di seberang sungai
tikus meminta Manggut menemani tikus mengambil makanan. Karena Manggut tidak
hati-hati, kakinya terperangkap dalam perangkap tikus. Manggut menyesali
perbuatan buruknya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar