KISAH MAYAT
BERKEPALA BABI
Kematian merupakan sebuah kepastian. Setiap makhluk
ciptaan Tuhan pasti akan mengalaminya.
Ketika ajal menjemput kita
tidak bisa lari, menghindar atau bahkan bersembunyi.
Sekalipun kita belum siap menghadap Allah, masih bergelimang dosa, dan belum sempat bertobat, namun ketika tiba masanya ajal akan tetap menjemput, tidak peduli apa pun keadaan kita.
Kisah yang satu ini terjadi pada zaman Rasulullah SAW.
Kala itu, ada orang yang tidak mau mengerjakan shalat, maka jasadnya berubah
menjadi babi, terutama pada bagian wajah. Peristiwa ini bahkan disaksikan
langsung oleh Rasulullah SAW.
Suatu ketika Rasulullah sedang duduk-duduk bersama
sahabat-sahabat nya di serambi mesjid, tiba-tiba datang seorang pemuda arab,
berdiri di depan pintu masjid meratap sambil menangis.
Rasul kemudian
menegurnya, ”Hai anak muda, mengapa engkau menangis seperti itu.”
Pemuda itu pun menjawab, "Ya Rasulullah, ayah saya telah meninggal dunia dan tidak ada kain kafan dan tidak pula ada orang yang hendak memandikannya."
Pemuda itu pun menjawab, "Ya Rasulullah, ayah saya telah meninggal dunia dan tidak ada kain kafan dan tidak pula ada orang yang hendak memandikannya."
Lalu Nabi mengutus Abu Bakar dan umar bin khattab tuk
menengok mayat orang tua pemuda tersebut. Keduanya melihat dengan jelas bahwa
mayat itu kepalanya nampak bagaikan babi hutan yang hitam legam. Keduanya
kembali menghadap Rasul dan melaporkan kejadian aneh itu.
Mendengar berita itu, Rasulullah segera berangkat ke
tempat mayat itu berada. Setelah menyaksikan sendiri, teryata mayat itu benar-benar
berwajah babi hutan. Lantas Rasul berdoa kepada Allah, seketika wajah si mayat
tersebut berubah dan kembali seperti manusia biasa. Sehingga para pelayat yang
sudah lama berkumpul di tempat itu, bersedia memandikan, mengkafani serta mensholati
jenazah itu.
Saat semua sudah beres, mayat itu segera diangkat dan
dibawa ke pemakamam. Namun tatkala mayat itu diturunkan tuk dimakamkan,
mendadak kejadian aneh terjadi lagi. Betapa terkejut mereka tatkala tali kafan
bagian kepala dibuka, teryata wajah mayat itu berubah seperti kepala babi hutan
yang hitam legam lagi.
”Wahai anak muda, sebenarnya perbuataan apa yang
pernah dilakukan ayahmu semasa hidupnya?” tanya Rasul. ”Ya Rasulullah, ayah
saya adalah yang MENINGGALKAN SHOLAT.”
Usai mendengar keterangan yang demikian, Rasul segera
memberi peringatan kepada semua yang hadir seraya berseru : ”Wahai sahabat-sahabatku!
Saksikanlah olehmu sekalian bahwa orang yang meninggalkan shalat, kelak pada
hari kiamat oleh Allah akan dibangkitkan dengan wajah seperti babi hutan yang
hitam kelam. Karna itulah, marilah kita selalu berlindung kepada Allah, mudah-mudahan
kita semua dijauhkan dari hal yang demikian itu.”
Kemudian dalam riwayat lainnya, diceritakan pada masa
kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq ra terdapat seorang lelaki yang meninggal
dunia.
Ketika mereka hendak menshalatkan jenazah itu
tiba-tiba kain kafannya bergerak.
Sehingga mereka pun membuka kain kafan itu, dan
terkejutlah semua yang hadir karena melihat ada seekor ular yang sedang
membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan menghisap darahnya.
Semua orang yang hadir pun berusaha untuk membunuh
ular tersebut.
Akan tetapi, tiba-tiba ular itu berbicara seperti
manusia.
Ular tersebut berkata, "Laa ilaaha illallhu
Muhammadu Rasulullah, mengapa kamu sekalian hendak membunuhku?
Aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah SWT
yang memerintahkan kepadaku supaya menyiksa jenazah ini hingga sampai hari
kiamat nanti."
Lantas para sahabat pun bertanya, "Apa kesalahan
yang telah dilakukan jenazah ini?"
Maka berkatalah ular tersebut, "Dia telah
melakukan kesalahan, di antaranya saat
F
ia mendengar
adzan.
F
Dia tidak mau datang
untuk shalat berjamaah.
F
Ia tidak mau
mengeluarkan zakat hartanya dan dia tidak mau mendengarkan nasihat para ulama.
Maka inilah balasan untuknya."
Kedua kisah ini hanyalah sedikit dari kisah tentang
balasan dari Allah SWT terhadap orang-orang yang sengaja meninggalkan
shalatnya, tanpa alasan yang dibenarkan.
Dan kelak di akhirat orang-orang seperti ini akan
memperoleh siksaan yang jauh lebih mengerikan daripada siksaan yang ditampakkan
Allah SWT di dunia.
Kedua kisah di atas hanyalah sedikit dari balasan Allah SWT terhadap orang-orang yang sengaja meninggalkan shalatnya, tanpa alasan yang dibenarkan. Kelak di akhirat orang-orang seperti akan memperoleh siksa yang jauh lebih mengerikan daripada siksa yang ditampakkan Allah di dunia.
Kita akan selalu bertanya
kepada orang-orang yang mengabaikan shalat, tentang nilai shalat yang dipahaminya.
Kelalaian mengerjakan shalat selalu saja berawal dari kelemahan umat muslim
untuk meneguhkan dirinya dengan shalat.
Kalau shalat hanya dipahami
sekedar kewajiban, seorang manusia pada rentang waktu tertentu akan mengalami
kelelahan atau kejenuhan. Alasan itulah membuat manusia lemah untuk menegakkan
shalatnya.
Sahabatku , .. Shalat haruslah
menjadi kebutuhan, kebutuhan yang paling utama. Melebihi kebutuhan manusia
terhadap makanan, sandang maupun pakaian. Pada tingkat ini, seorang muslim saya
pikir tidak akan rela meninggalkan shalatnya, untuk apapun saja yang disajikan
dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar