Search This Blog

Hidup Guru ... ! Hidup PGRI .... !!! Solidaritas.... Yes

Hidup Guru ... ! Hidup PGRI .... !!! Solidaritas.... Yes
Salam PGRI, tetap Semangat dan iklas untuk mencerdaskan anak bangsa

Beranda

Senin, 25 Juni 2018

KISAH MAYAT BERKEPALA BABI


KISAH MAYAT BERKEPALA BABI


Kematian merupakan sebuah kepastian. Setiap makhluk ciptaan Tuhan pasti akan mengalaminya.



Ketika ajal menjemput kita tidak bisa lari, menghindar atau bahkan bersembunyi.

Sekalipun kita belum siap menghadap Allah, masih bergelimang dosa, dan belum sempat bertobat, namun ketika tiba masanya ajal akan tetap menjemput, tidak peduli apa pun keadaan kita.


Kisah yang satu ini terjadi pada zaman Rasulullah SAW. Kala itu, ada orang yang tidak mau mengerjakan shalat, maka jasadnya berubah menjadi babi, terutama pada bagian wajah. Peristiwa ini bahkan disaksikan langsung oleh Rasulullah SAW.

Suatu ketika Rasulullah sedang duduk-duduk bersama sahabat-sahabat nya di serambi mesjid, tiba-tiba datang seorang pemuda arab, berdiri di depan pintu masjid meratap sambil menangis.
Rasul kemudian menegurnya, ”Hai anak muda, mengapa engkau menangis seperti itu.”
Pemuda itu pun menjawab, "Ya Rasulullah, ayah saya telah meninggal dunia dan tidak ada kain kafan dan tidak pula ada orang yang hendak memandikannya."

Lalu Nabi mengutus Abu Bakar dan umar bin khattab tuk menengok mayat orang tua pemuda tersebut. Keduanya melihat dengan jelas bahwa mayat itu kepalanya nampak bagaikan babi hutan yang hitam legam. Keduanya kembali menghadap Rasul dan melaporkan kejadian aneh itu.

Mendengar berita itu, Rasulullah segera berangkat ke tempat mayat itu berada. Setelah menyaksikan sendiri, teryata mayat itu benar-benar berwajah babi hutan. Lantas Rasul berdoa kepada Allah, seketika wajah si mayat tersebut berubah dan kembali seperti manusia biasa. Sehingga para pelayat yang sudah lama berkumpul di tempat itu, bersedia memandikan, mengkafani serta mensholati jenazah itu.

Saat semua sudah beres, mayat itu segera diangkat dan dibawa ke pemakamam. Namun tatkala mayat itu diturunkan tuk dimakamkan, mendadak kejadian aneh terjadi lagi. Betapa terkejut mereka tatkala tali kafan bagian kepala dibuka, teryata wajah mayat itu berubah seperti kepala babi hutan yang hitam legam lagi.
”Wahai anak muda, sebenarnya perbuataan apa yang pernah dilakukan ayahmu semasa hidupnya?” tanya Rasul. ”Ya Rasulullah, ayah saya adalah yang MENINGGALKAN SHOLAT.”

Usai mendengar keterangan yang demikian, Rasul segera memberi peringatan kepada semua yang hadir seraya berseru : ”Wahai sahabat-sahabatku! Saksikanlah olehmu sekalian bahwa orang yang meninggalkan shalat, kelak pada hari kiamat oleh Allah akan dibangkitkan dengan wajah seperti babi hutan yang hitam kelam. Karna itulah, marilah kita selalu berlindung kepada Allah, mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari hal yang demikian itu.”

Kemudian dalam riwayat lainnya, diceritakan pada masa kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq ra terdapat seorang lelaki yang meninggal dunia.
Ketika mereka hendak menshalatkan jenazah itu tiba-tiba kain kafannya bergerak.
Sehingga mereka pun membuka kain kafan itu, dan terkejutlah semua yang hadir karena melihat ada seekor ular yang sedang membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan menghisap darahnya.
Semua orang yang hadir pun berusaha untuk membunuh ular tersebut.
Akan tetapi, tiba-tiba ular itu berbicara seperti manusia.
Ular tersebut berkata, "Laa ilaaha illallhu Muhammadu Rasulullah, mengapa kamu sekalian hendak membunuhku?
Aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah SWT yang memerintahkan kepadaku supaya menyiksa jenazah ini hingga sampai hari kiamat nanti."
Lantas para sahabat pun bertanya, "Apa kesalahan yang telah dilakukan jenazah ini?"
Maka berkatalah ular tersebut, "Dia telah melakukan kesalahan, di antaranya saat
F  ia mendengar adzan.
F  Dia tidak mau datang untuk shalat berjamaah.
F  Ia tidak mau mengeluarkan zakat hartanya dan dia tidak mau mendengarkan nasihat para ulama. Maka inilah balasan untuknya."
Kedua kisah ini hanyalah sedikit dari kisah tentang balasan dari Allah SWT terhadap orang-orang yang sengaja meninggalkan shalatnya, tanpa alasan yang dibenarkan.
Dan kelak di akhirat orang-orang seperti ini akan memperoleh siksaan yang jauh lebih mengerikan daripada siksaan yang ditampakkan Allah SWT di dunia.


Kedua kisah di atas hanyalah sedikit dari balasan Allah SWT terhadap orang-orang yang sengaja meninggalkan shalatnya, tanpa alasan yang dibenarkan. Kelak di akhirat orang-orang seperti akan memperoleh siksa yang jauh lebih mengerikan daripada siksa yang ditampakkan Allah di dunia.
Kita akan selalu bertanya kepada orang-orang yang mengabaikan shalat, tentang nilai shalat yang dipahaminya. Kelalaian mengerjakan shalat selalu saja berawal dari kelemahan umat muslim untuk meneguhkan dirinya dengan shalat.
Kalau shalat hanya dipahami sekedar kewajiban, seorang manusia pada rentang waktu tertentu akan mengalami kelelahan atau kejenuhan. Alasan itulah membuat manusia lemah untuk menegakkan shalatnya.
Sahabatku , .. Shalat haruslah menjadi kebutuhan, kebutuhan yang paling utama. Melebihi kebutuhan manusia terhadap makanan, sandang maupun pakaian. Pada tingkat ini, seorang muslim saya pikir tidak akan rela meninggalkan shalatnya, untuk apapun saja yang disajikan dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar