Keutamaan Dzikir
“Subhanallah
walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar”
Subhanallah - Allah Benar-benar sempurna dari semua jenis cacat seperti,
Tidak ada ayah, Tidak ada anak, tidak ada ibu dan tidak ada tetapi dia hanya
satu sederhana.
Lailahaillallah - Allah Pak adalah satu-satunya - yang patut disembah dan ia
sendiri tanpa pasangan dalam bentuk atau cara apa pun.
Allahu Akbar - Allah lebih besar dari itu semua. Kita dapat mengatakan juga
bahwa kita adalah pengemis dari Allah ketika kita membutuhkan karena Allah
adalah satu-satunya yang dapat membantu kita.
IBNU Abbas ra berkata: “Ketika
Allah SWT menjadikan Arasy, lalu menyuruh malaikat memikulnya. Para malaikat
merasakan amat berat memikulnya. Kemudian Allah SWT menyuruh malaikat membaca
(menyebut); Subhanallah. Sebaik sahaja malaikat membacanya, maka terasa ringan
memikul Arasy dan mereka terus menyebut (berzikir) selama-lamanya.”
Kata Ibnu Abbas ra lagi: “Apabila
Allah SWT menjadikan Adam as. Maka mula-mula yang keluar dari mulut Adam ialah
bersin. Lalu Allah ilhamkan kepadanya untuk membaca (menyebut); Alhamdulillah.
Sebaik sahaja Adam as menyebut Alhamdulillah, lalu Allah menjawab; Yarhamuka
Rabbuka (kerana rahmat itulah Aku menjadikan engkau).
“Kemudian malaikat berkata:
Inilah kalimah mulia dan baik dan tidak sepatutnya kami abaikan. Maka para
malaikat pun membaca (berzikir) Suhhanallah Walhamdulillah.
“Para malaikat membaca (berzikir)
demikian sehinggalah Allah SWT mengutuskan Nabi Nuh as. Oleh kerana kaum Nabi
Nuh adalah kaum pertama menyembah berhala, maka Allah SWT mewahyukan kepada
Nabi Nuh as supaya menyuruh kaumnya membaca; Laa illaha illallah bagi
mendapatkan keredhaan Allah.”
“Lalu berkata malaikat: “Inilah
kalimah ketiga yang besar dan baik yang tidak boleh kami abaikan. Maka malaikat
pun menggabungkan dengan dua kalimah sebelumnya untuk menjadi: Subhanallah
Walhamdulillah, Walaa ilaha illallah.”
“Para malaikat mengamalkan kalimah
tersebut sehingga terutusnya Nabi Ibrahim as. Setelah terutusnya Nabi Ibrahim
as, Allah SWT telah memerintahkan baginda menjalankan korban ke atas anaknya,
yang mana akhirnya Allah telah menebus anaknya Ismail dengan seekor kibas
(kambing).
“Apabila Nabi Ibrahim as melihat
anaknya terselamat dari disembelih dan digantikan dengan kibas (kambing), maka
Nabi Ibrahim as menyebut: Allahu akbar, kerana merasa terlalu gembira atas
nikmat yang dikurniakan Allah kepadanya.
Berkata para malaikat: “Inilah
kalimah keempat yang sungguh baik dan besar. Kemudian para malaikat
menggabungkan kalimah itu dengan tiga kalimah sebelumnya menjadi: Subhanallah,
Walhamdulillah, Walaa ilaha illallah, Wallahu akbar.”
“Ketika malaikat Jibril as
menceritakan kisah ini kepada Rasulullah SAW, baginda merasa kagum dan terus
melafazkan: Laa haula Wala quwwata illa billahil aliyil aziem.”
Kemudian Jibril as berkata:
Gabungkan kalimah yang empat itu sehingga menjadi “Subhanallah, Walhamdulillah
Walaa ilaha illallah Wallahu akbar Walaa haula Wala quwwata illa billahil
aliyil aziem.”
(HR Muslim)
——————————
1.
Rasulullah SAW.
bersabda, “Lazimkan membaca subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah
wallahu akhbar, kerana semua itu dapat menghapuskan dosa sebagaimana gugurnya
daun dari pohon”. (HR Ibnu Majah)
2.
Abu Hurairah
meriwayatkan Rasulullah SAW. berkata : “Membaca Subhanallah walhamdulillah wala
ilaha illallah wallahu akbar lebih aku sukai daripada seisi dunia.” (Hadith
Riwayat Muslim)
3.
Dari Samuroh bin
Jundub, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada empat ucapan yang paling disukai oleh Allah: (1) Subhanallah, (2)
Alhamdulillah, (3) Laa ilaaha illallah, dan (4) Allahu Akbar. Tidak berdosa
bagimu dengan mana saja kamu memulai” (HR. Muslim no. 2137).
4.
Dari Abu Hurairah,
dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
‘Sesungguhnya membaca “subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu
akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak
disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar)” adalah lebih aku cintai daripada
segala sesuatu yang terkena sinar matahari.” (HR. Muslim no. 2695).
Al
Munawi rahimahullah mengatakan, “Segala sesuatu yang dikatakan antara langit
dan bumi, atau dikatakan lebih baik dari sesuatu yang terkena sinar matahari
atau tenggelamnya, ini adalah ungkapan yang menggambarkan dunia dan seisinya.”
Dari sini menunjukkan bahwa keempat kalimat tersebut lebih baik daripada dunia
seisinya.
5.
Dari Ummi Hani’
binti Abu Thalib dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
melewatiku pada suatu hari, lalu saya berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah,
saya sudah tua dan lemah, maka perintahkanlah kepadaku dengan amalan yang bisa
saya lakukan dengan duduk.” Beliau bersabda: “Bertasbihlah kepada Allah seratus
kali, karena itu sama dengan kamu membebaskan seratus budak dari keturunan
Isma’il. Bertahmidlah kepada Allah seratus kali karena itu sama dengan seratus
kuda berpelana yang memakai kekang di mulutnya, yang kamu bawa di jalan Allah.
Bertakbirlah kepada Allah dengan seratus takbir karena ia sama dengan seratus
unta yang menggunakan tali pengekang dan penurut. Bertahlillah kepada Allah
seratus kali.” Ibnu Khalaf berkata; saya mengira beliau bersabda: “Karena ia
memenuhi di antara langit dan bumi, dan pada hari ini tidaklah amalan seseorang
itu diangkat kecuali akan didatangkan dengan semisal yang kamu lakukan itu.”
(HR. Ahmad 6/344. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Ash
Shilsilah Ash Shohihah no. 1316)
6.
Dari ‘Abdullah bin
‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang di
muka bumi ini mengucapkan: Laa ilaha illallah, wallahu akbar, subhanallah, wal
hamdulillah, wa laa hawla wa laa quwwata illa billah, melainkan dosa-dosanya
akan dihapus walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Ahmad 2/158, sanadnya
hasan)
7.
Dari Ibnu Mas’ud, ia
berkata, Rasulullah shallallahu wa’alaihi wa sallam bersabda, “Aku pernah
bertemu dengan Ibrahim pada malam ketika aku diisra`kan, kemudian ia berkata,
‘Wahai Muhammad, sampaikan salam dariku kepada umatmu, dan beritahukan kepada
mereka bahwa Surga debunya harum, airnya segar, dan surga tersebut adalah
datar, tanamannya adalah kalimat: Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi laa ilaaha
illaahu wallaahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada
tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar).” (HR. Tirmidzi
no. 3462. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
8.
Dari Abu Sa’id Al
Khudri dan Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah telah memilih empat perkataan: subhanallah (Maha suci
Allah) dan alhamdulillah (segala puji bagi Allah) dan laa ilaaha illa allah
(tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah) dan Allahu akbar
(Allah maha besar). Barangsiapa mengucapkan subhaanallah, maka Allah akan
menulis dua puluh kebaikan baginya dan menggugurkan dua puluh dosa darinya, dan
barangsiapa mengucapkan Allahu Akbar, maka Allah akan menulis seperti itu juga,
dan barangsiapa mengucapkan laa Ilaaha illallah, maka akan seperti itu juga,
dan barangsiapa mengucapkan alhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin dari relung hatinya
maka Allah akan menulis tiga puluh kebaikan untuknya dan digugurkan tiga puluh
dosa darinya.” (HR. Ahmad 2/302. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa
sanadnya shahih)
Mari kita semua mengamalkannya.
BalasHapus