Search This Blog

Hidup Guru ... ! Hidup PGRI .... !!! Solidaritas.... Yes

Hidup Guru ... ! Hidup PGRI .... !!! Solidaritas.... Yes
Salam PGRI, tetap Semangat dan iklas untuk mencerdaskan anak bangsa

Beranda

Selasa, 24 Juli 2018

Tafsir Ibnu Katsir Surah Ibrahim ayat 37

Tafsir Ibnu Katsir Surah Ibrahim ayat 37




Tafsir Ibnu Katsir Surah Ibrahim ayat 38-41

 Tafsir Ibnu Katsir Surah Ibrahim ayat 38-41


“Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan, dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. (QS. 14:38) Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Isma’il dan Ishaq. Sesungguhnya Rabbku benar-benar Mahamendengar (memperkenankan) do’a. (QS. 14:39) Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Rabb kami, perkenankan do’aku. (QS. 14:40) Ya Rabb kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari Kiamat).” (QS. 14:41)” (QS. Ibrahim: 38-41)

Ibnu Jarir mengatakan, firman Allah ini memberitakan tentang Ibrahim al-Khalil, bahwa ia berkata: rabbanaa innaka ta’lamu maa tukhfii wa maa tu’lin (“Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan.”) Maksudnya, Engkau mengetahui maksud dan tujuanku dalam do’aku, dan apa yang kuinginkan dengan do’aku untuk penduduk negeri ini, yaitu semata-mata hanya mengharapkan keridhaan-Mu dan keikhlasan untuk-Mu, karena Engkau mengetahui segala sesuatu baik lahir maupun bathinnya, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Mu, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.

Kemudian Ibrahim bersyukur memuji Allah atas karunia-Nya berupa anak-anak yang diberikan kepadanya pada usianya yang sudah lanjut itu, dengan berkata: alhamdu lillaaHil ladzii waHabalii ‘alal kibari ismaa’iila wa ishaaqa inna rabbii lasamii’ud du’aa’ (“Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di ban’ tua [ku] Isma’il dan Ishaq. Sesungguhnya Rabbku benar-benar Mahamendengar [memperkenankan] doa.”) Maksudnya, Allah mengabulkan permintaan orang yang berdo’a kepada-Nya dan Dia telah mengabulkan apa yang kuharapkan, yaitu mendapatkan anak.

Selanjutnya ia berkata: rabbij’alnii muqiimash shalaati (“Ya Rabbku, jadikanlah aku orang yang tetap mendirikani shalat.”) Maksudnya, selalu menjaganya dan melaksanakan semua ketentuan (syarat/rukun)nya. Wa min dzurriyyatii (“Dan anak cucuku,”) jadikanlah mereka orang-orang yang tetap mendirikan shalat juga.
Rabbanaa wa taqabbal du’aa’ (“Ya Rabb kami perkenankanlah do aku,”) yaitu semua yang kumohon-kan kepada-Mu.

Rabbanaghfirlii waliwaalidayya wa lil mu’miniina (“Ya Rabb kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu-bapakku dan orang-orang mukmin,”) semuanya; yauma yaquumul hisaab (“Pada hari terjadinya hisab [hari Kiamat].”) Maksudnya, pada hari Engkau mengadakan perhitungan terhadap hamba-hamba-Mu, lalu memberikan balasan yang sesuai dengan amal perbuatan mereka, yang baik mendapat balasan kebaikan dan yang buruk mendapat balasan yang buruk pula.


subhanallah