REZEKI
ITU ADA DI LANGIT, BUKAN DI BUMI!
Saya punya sate langganan
, Ini sate paling enak di surabaya menurut saya. Susah cari lawannya! Yang
aneh, sate ini bukanya suka-suka. Jadi kita harus telpon dulu kalau mau ke
sana. Beberapa kali saya nekad datang ke sana tanpa telepon dulu eeehhh tutup.
Saya tanya: "Kenapa cara jualannya seperti itu? Pak haji Ramli penjual
satenya menjawab: "Rejeki sudah ada yang ngatur, kenapa harus ngoyo?"
"Bukan ngoyo Pak", jawab saya. "Bapak bisa kehilangan pelanggan
kalo jualannya begitu!" "Ah, kayak situ yg ngatur rejeki aja",
katanya." Saya kasih dia saran, "Sebaiknya Bapak buka tiap hari!
Kalau bisa malam juga buka karena banyak orang suka makan sate malam juga
Pak!", kata saya meyakinkan dia. Pak Haji Ramli menghela napasnya agak
dalam. "Hai anak muda, rezeki itu ada di langit bukan di bumi! Anda muslim
kan?" tanya Pak haji sambil natap wajah saya. "Suka ngaji gak? Coba
baca Quran: "Cari nafkah itu siang, malam itu untuk istirahat!", kata
Pak haji lagi meyakinkan. "Saya cuma mau jualan siang, kalau malam biarlah
itu rejekinya tukang sate yang jualannya malam. Dari jualan sate siang saja
saya sudah merasa cukup dan bersyukur, kenapa harus buka sampe malam?",
Pak Haji nyerocos sambil membakar sate. "Coba liat orang-orang yang
kelihatanya kaya itu. Pake mobil mewah, rumahnya mewah. Tanya mereka, emang
hidupnya enak?" "Pasti lebih enak saya karena saya gak dikejar target,
gak dikejar hutang! Saya 2 minggu sekali pulang ke madura, mancing, naik sepeda
lewat sawah-sawah, lewat kampung-kampung, bergaul dengan manusia-manusia yang
menyapa dengan tulus. Bukan nyapa kalau ada maunya! Biarpun naik sepeda tapi
jauh lebih enak daripada naik Jaguar! Anginnya asli gak pake AC. Denger kodok,
jangkrik lebih nyaman di kuping daripada dengerin musik dari alat musik
bikinan! Coba Anda pikir, buat apa kita ngoyo bekerja siang-malam?
Jangan-jangan kita muda kerja keras ngumpulin uang, sudah tua uangnya dipake
ngobatin penyakit kita sendiri karena terlalu kerja keras waktu muda! Itu
banyak terjadi kan? Dan... jangan lupa, Tuhan sudah menakar rejeki kita! Jadi
buat apa kita nguber rejeki sampe malam? Rejeki gak bakal ketuker!! Yang kerja
siang ada bagiannya, begitu juga yang kerja malam!" "Kalau kata
peribahasa, waktu itu adalah uang. Tapi jangan diterjemahkan tiap waktu untuk
cari uang! Waktu itu adalah uang, artinya kita harus bisa memanfaatkan
sebaik-baiknya karena waktu tidak bisa diulang, uang bisa dicari lagi! Waktu
lebih berharga dari uang. Makanya saya lebih memilih waktu daripada uang!"
"Waktu saya ngobrol dengan Anda ini jauh lebih berharga daripada saya
bikin sate. Kalau saya cuma bikin sate, di mata Anda, saya hanya akan dikenang
sebagai tukang sate. Tapi dengan ngobrol begini semoga saya bisa dikenang bukan
cuma tukang sate, mungkin saya bisa dikenang sebagai orang yang punya arti
dalam hidup Anda sebagai pelanggan saya. Kita bisa bersahabat! Waktu saya jadi
berguna juga buat saya. Begitu juga buat Anda. Kalau Anda merasa ngobrol dengan
saya ini sia-sia, jangan lupa ya: "Rejeki bukan ada di kantor, tapi di
langit!" Begitu kata Pak Haji Ramli menutup pembicaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar